About

Kontaminasi Silang pada Makanan


Bagi Anda yang sering melakukan persiapan makanan di rumah tangga, biasanya pernah mengalami berbagai keterbatasan di dapur Anda pada saat memasak dalam jumlah besar. Keterbatasan ini menyebabkan Anda harus menyimpan berbagai jenis makanan dalam satu tempat, misalnya lemari pendingin.

Tanpa sengaja, mungkin Anda pernah menyimpan bahan makanan mentah, misalnya daging, tidak di bagian “freezer” (pembeku) dalam lemari pendingin karena sudah terlalu penuh. Sementara itu, di bawahnya Anda menyimpan makanan yang sudah matang sehingga adanya tetesan dari daging bisa jatuh ke dalam makanan yang sudah matang tadi.

Di saat yang sama, adanya keterbatasan alat menyebabkan Anda memotong telur dadar pada talenan bekas memotong ayam mentah yang lupa Anda cuci. Pisau yang Anda gunakanpun adalah pisau yang sama yang hanya dibersihkan menggunakan kain lap “multi fungsi” (yang dipakai untuk membersihkan segala sesuatu di dapur Anda). Sendok yang sama bisa saja Anda pakai untuk mencicipi opor ayam yang baru matang sekaligus untuk menilai apakah bumbu sambal goreng Anda sudah sempurna.

Keterbatasan waktu juga menyebabkan Anda lalai mencuci tangan setiap kali tangan berpindah dari bahan makanan mentah ke makanan yang lain yang sudah matang. Setelah memecahkan telur, tangan yang terciprat putih telur Anda bersihkan dengan lap “multi fungsi” kemudian Anda gunakan untuk menyusun ayam goreng di piring untuk disajikan.

Kondisi di atas bisa menimbulkan apa yang disebut dengan kontaminasi silang, yaitu pindahnya mikroba patogen (penyebab penyakit) ke dalam makanan dari sumber lain yang sudah terkontaminasi. Seperti Anda ketahui, adanya mikroba patogen dalam makanan Anda tentu bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, mual, muntah, pusing, bahkan sampai bisa menyebabkan kematian.

Kontaminasi silang yang lebih besar

Sekarang bayangkan, jika hal semacam ini terjadi pada tempat persiapan makanan dalam skala yang lebih besar. Misalnya Anda memiliki sebuah restoran atau katering. Pengunjung restoran Anda atau konsumen katering Anda bisa saja mengalami keracunan makanan. Tercemarnya makanan Anda mengakibatkan nama Anda juga tercemar, yang pada akhirnya bisa menyebabkan usaha Anda gulung tikar.

Pada skala yang lebih besar lagi, industri pangan pun tidak lepas dari ancaman kontaminasi silang apabila prinsip-prinsip penanganan makanan yang baik gagal diterapkan. Untuk itu, kalangan industri pangan juga perlu memperhatikan pencegahan terhadap kontaminasi silang.

Mencegah adalah lebih baik

Sumber kontaminasi silang secara umum bisa dikategorikan berdasarkan sumbernya menjadi:
Kontaminasi dari bahan pangan ke bahan pangan lain
Kontaminasi dari peralatan ke bahan pangan
Kontaminasi dari manusia ke bahan pangan

Keracunan pangan akibat kontaminsai silang?

Kontaminasi silang adalah proses perpindahan mikroba dari satu objek ke objek yang lain. proses kontaminasi silang bisa terjadi melalui banyak jalan, secara langsung dan tidak langsung. Jika perpindahan mikroba terjadi dari sumber mikroba ke makanan siap santap, maka proses kontaminasi terjadi secara langsung, seperti yang terjadi ketika cairan daging mentah menetes dan mengenai sayuran yang akan disajikan sebagai lalap atau ke makanan siap santap; atau jika makanan siap santap jatuh ke lantai. Kontaminasi tidak langsung terjadi jika mikroba dari suatu sumber dipindahkan ke pangan siap santap dengan perantaraan permukaan non pangan seperti tangan, perkakas dan peralatan memasak yang digunakan. Kontaminasi tidak langsung adalah jenis kontaminasi silang yang paling umum terjadi di industri jasa boga dan kantin atau tempat-tempat makanan lainnya karena faktor ketidaktahuan, kondisi ruang yang tidak memadai, desain ruangan yang buruk dan penerapan praktek penanganan makanan yang buruk oleh pekerjanya.

Tangan, permukaan tempat bekerja, pisau dan perkakas dapur lainnya, papan pengiris dan/atau pengiris mekanis, kain lap, wadah/bak pencucian dan hama adalah objek yang paling sering menjadi perantara terjadinya kontaminasi silang tidak langsung. Beberapa perantara ini seperti tangan, pisau, kain lap dan hama, akan memindahkan mikroba berbahaya ke seluruh bagian dapur, sementara sebagian yang lain misalnya papan pengiris dan bak pencucian akan mengontaminasi makanan yang dikontakkan ke mereka.

Kontaminasi silang dapat menyebabkan keracunan pangan ketika mikroba yang dipindahkan dari berbagai objek ke makanan siap santap adalah bakteri berbahaya. Mikroba yang mengontaminasi makanan siap santap bisa tumbuh sangat cepat karena ketiadaan mikroba kompetitornya (mikoba lain sudah mati saat proses pemasakan).

Biasanya, mikroba membutuhkan waktu dan udara yang hangat untuk tumbuh dan berkembang hingga akhirnya mencapai jumlah yang cukup banyak untuk menyebabkan keracunan makanan. Tetapi beberapa bakteri dapat menyebabkan bahaya, hanya dalam jumlah sedikit; contohnya adalah campylobacter dan E. coli 0157:H7 yang bisa menjadi berbahaya walaupun misalnya hanya berasal dari satu tetes air daging. Inilah sebabnya, mengapa proses penanganan makanan harus dilakukan dengan cara-cara yang dapat mencegah terjadinya kontaminasi kontaminasi silang.

Bagaimana pencegahan kontaminasi silang?

Apa yang bisa dilakukan oleh para pengelola makanan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang? Mengingat bahwa kontaminasi silang dapat terjadi melalui banyak perantara, maka pencegahannya dilakukan dengan mengendalikan kondisi perantaranya. Beberapa hal sederhana tetapi penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang di industri jasa boga adalah sebagai berikut:

Memisahkan makanan mentah dengan makanan siap santap.

Jika memungkinkan, dapur dibagi menjadi dua area yaitu area kotor dan area bersih. Area kotor adalah area yang digunakan untuk menangani ikan, daging, sayur dan bahan mentah lainnya, sementara area bersih adalah area yang digunakan untuk menyiapkan dan menyajikan makanan siap santap. Idealnya, tempat usaha memisahkan area penanganan, kulkas, tempat defrosting, pisau, talenan, dan wadah yang digunakan untuk menangani bahan mentah dengan yang digunakan untuk menangani makanan siap santap.

Pada tempat usaha skala kecil yang kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan pemisahan area dan peralatan seperti yang dianjurkan, maka yang dilakukan adalah melakukan preparasi bahan mentah pada waktu yang berbeda. Preparasi bahan mentah dan sayur yang akan dimasak dilakukan sebelum preparasi makanan siap santap atau makanan yang akan dimakan segar. Jika hanya mempunyai satu kulkas, maka bahan mentah (daging) disimpan di bagian bawah, dan terpisah dari makanan siap santap. Pastikan bahwa semua yang disimpan dalam kondisi tertutup. Untuk proses defrosting, maka berlaku aturan seperti penyimpanan makanan. Dan yang penting juga untuk proses defrosting adalah tidak melakukannya di tempat yang digunakan untuk mencuci tangan agar tangan yang akan digunakan untuk mengolah makanan tidak terkontaminasi dari bahan mentah.

Selain memisahkan makanan mentah dengan makanan siap santap, maka bahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci, sanitizer harus dikemas dalam wadah yang diberi label yang jelas dan disimpan terpisah dengan makanan. Hal ini bertujuan untuk mencegah bahan kimia ini mengkontaminasi makanan.

Read more

Openfiller pengelola penyimpanan data

OpenFiler adalah sebuah 'storage management operating system' atau Sistem Operasi pengelola penyimpanan data. Disamping kernel, OpenFiler memanfaatkan paket-paket aplikasi Open Source lainnya seperti Apache, Samba, Linux Volume Management, ext3, Linux NFS dan iSCSI yang semuanya ditargetkan untuk pengguna enterprise.

Openfiler menggabungkan teknologi open source tersebut menjadi solusi yang kompak dengan frontend dan GUI berbasis web yang mudah diatur. Openfiler dapat digunakan sebagai basis untuk membangun Network Attached Storage (NAS) dan perangkat aplian Storage Area Network (SAN), menggunakan hardware standar industri (PC) dalam waktu instalasi kurang dari 10 menit.

Openfiler dibangun diatas sistem operasi CentOS Linux dan mendukung protokol jaringan termasuk NFS, SMB/CIFS, HTTP/WebDAV dan FTP. Direktori jaringan yang didukung Openfiler antara lain NIS, LDAP (berikut dukungan untuk SMB/CIFS encrypted passwords), Active Directory dan Hesiod. Protokol autentifikasi termasuk Kerberos 5.

Fitur-fitur "Openfiler" antara lain:

Powerful block storage virtualization:
  • Full iSCSI target support, with support for virtual iSCSI targets for optimal division of storage
  • Extensive volume and physical storage management support
  • Support for large block devices
  • Full software RAID management support
  • Support for multiple volume groups for optimal storage allocation
  • Online volume size and overlying filesystem expansion
  • Point-in-time snapshots support with scheduling
  • Volume usage reporting
  • Synchronous / asynchronous volume migration & replication (manual setup necessary currently)
  • iSCSI initiator (manual setup necessary currently)
  • Extensive share management features

Support for multiple shares per volume:
  • Multi-level share directory tree
  • Multi-group based access control on a per-share basis
  • Multi-host/network based access control on a per-share basis
  • Per-share service activation (NFS, SMB/CIFS, HTTP/WebDAV, FTP with read/write controls)
  • Support for auto-created SMB home directories
  • Support for SMB/CIFS "shadow copy" feature for snapshot volumes
  • Support for public/guest shares
  • Accounts management
  • Authentication using Pluggable Authentication Modules, configured from the web-interface:
  • NIS, LDAP, Hesiod, Active Directory (native and mixed modes), NT4 domain controller
  • Guest/public account support
  • Quota / resource allocation

Per-volume group-quota management for space and files:
  • Per-volume user-quota management for space and files
  • Per-volume guest-quota management for space and files
  • User and group templates support for quota allocation
  • Other features
UPS management support:
  • Built-in SSH client Java applet
  • Full industry-standard protocol suite

CIFS/SMB support for Microsoft Windows-based clients:
  • NFSv3 support for all UNIX clients with support for ACL protocol extensions
  • NFSv4 support (testing)
  • FTP support
  • WebDAV and HTTP 1.1 support
  • Linux distribution back-end for any other customizations
  • Open source provides you the power to modify and deploy software if you want to do so
Berikut Tutorialnya dapat di diperoleh  disini 
Website: http://www.openfiler.com/products

Read more